minta unsur unsur anak katak yang sombong dong Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang di huni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara
B. Indonesia
husen60
Pertanyaan
minta unsur unsur anak katak yang sombong dong
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang di huni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus. Dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa tidak ada anak katak lain yang bisa mengalahkannya. Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kenthus tidak sombong pada teman-temannya yang lain, tetapi nasehat kakaknya tidak pernah di hiraukannya. Hal inilah yang menyebabkan teman-teman menghindarinya, sehingga Kenthus tidak mempunyai teman. Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di atas rumput, dan pada saat itu pun ada seekor anak lembu yang sedang bermain disitu. Sesekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyusu. Anak lembu itu tampak gembira sekali, dia berlari kesana kemari sambil sesekali makan rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan mengenai tubuh si Kenthus. "Huh, berani sekali makhluk ini mengusikku!" kata si Kenthus dengan perasaan marah sambil mencoba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu tidak berniat mengganggunya, hanya saja pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Kenthus menjadi cemas dan segera melompat menjauhinya untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah, Kenthus tiba di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan capek, anak-anak katak yang lain menjadi heran. "Hei Kenthus, mengapa kau terengah-engah? mukamu juga kelihatan pucat sekali!" tanya anak katak lain. "Tidak ada apa-apa, aku hanya cemas saja! Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak memakan aku!" kata Kenthus. Kakaknya yang baru tiba coba menjelaskan, kalau makhluk itu adalah anak lembu. "Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi". "Tidak jahat...! kenapa kakak bisa bilang seperti itu? saya hampir-hampir di makannya tadi!" kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin....! lembu tidak makan katak atau ikan, mereka hanya makan rumput!" kakaknya mencoba untuk menjelaskan lagi. "Saya tidak percaya kakak! tadi saya di kejarnya, dan hampir di tendang olehnya. Kawan-kawan, sebenarnya aku bisa melawannya dengan menggembungkan tubuhku!" kata Kenthus dengan bangga. "Lawan saja kenthus...!! kamu pasti menang...!!!" teriak teman-temannya. "Sudahlah Kenthus...!! kamu tidak akan bisa melawan anak lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya...!!!" kata kakaknya terus menasehati. Tetapi, Kenthus tidak memperdulikan nasehat kakaknya itu. Kenthus terus menggembungkan tubuhnya, karena dorongan dari teman-temannya. Namun sebenarnya, teman-temannya sengaja hendak memberi pelajaran terhadap Kenthus yang sombong itu. "Sedikit lagi Kenthus....!! teruskan....!!!" Begitulah teriakan dari teman-teman Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit, dan perlahan-lahan gembung tubuhnya di kecilkannya. Melihat adiknya lemas, kakak Kenthus lalu membantu. Untunglah Kenthus tidak apa-apa, dia kembali seperti sedia kala. Akan tetapi sikapnya telah berubah, dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong. Pesan moral : "Janganlah Bersikap Sombong. Karena kesombongan akan membuat kita di jauhi teman.
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang di huni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus. Dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa tidak ada anak katak lain yang bisa mengalahkannya. Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kenthus tidak sombong pada teman-temannya yang lain, tetapi nasehat kakaknya tidak pernah di hiraukannya. Hal inilah yang menyebabkan teman-teman menghindarinya, sehingga Kenthus tidak mempunyai teman. Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di atas rumput, dan pada saat itu pun ada seekor anak lembu yang sedang bermain disitu. Sesekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyusu. Anak lembu itu tampak gembira sekali, dia berlari kesana kemari sambil sesekali makan rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan mengenai tubuh si Kenthus. "Huh, berani sekali makhluk ini mengusikku!" kata si Kenthus dengan perasaan marah sambil mencoba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu tidak berniat mengganggunya, hanya saja pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Kenthus menjadi cemas dan segera melompat menjauhinya untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah, Kenthus tiba di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan capek, anak-anak katak yang lain menjadi heran. "Hei Kenthus, mengapa kau terengah-engah? mukamu juga kelihatan pucat sekali!" tanya anak katak lain. "Tidak ada apa-apa, aku hanya cemas saja! Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak memakan aku!" kata Kenthus. Kakaknya yang baru tiba coba menjelaskan, kalau makhluk itu adalah anak lembu. "Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi". "Tidak jahat...! kenapa kakak bisa bilang seperti itu? saya hampir-hampir di makannya tadi!" kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin....! lembu tidak makan katak atau ikan, mereka hanya makan rumput!" kakaknya mencoba untuk menjelaskan lagi. "Saya tidak percaya kakak! tadi saya di kejarnya, dan hampir di tendang olehnya. Kawan-kawan, sebenarnya aku bisa melawannya dengan menggembungkan tubuhku!" kata Kenthus dengan bangga. "Lawan saja kenthus...!! kamu pasti menang...!!!" teriak teman-temannya. "Sudahlah Kenthus...!! kamu tidak akan bisa melawan anak lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya...!!!" kata kakaknya terus menasehati. Tetapi, Kenthus tidak memperdulikan nasehat kakaknya itu. Kenthus terus menggembungkan tubuhnya, karena dorongan dari teman-temannya. Namun sebenarnya, teman-temannya sengaja hendak memberi pelajaran terhadap Kenthus yang sombong itu. "Sedikit lagi Kenthus....!! teruskan....!!!" Begitulah teriakan dari teman-teman Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit, dan perlahan-lahan gembung tubuhnya di kecilkannya. Melihat adiknya lemas, kakak Kenthus lalu membantu. Untunglah Kenthus tidak apa-apa, dia kembali seperti sedia kala. Akan tetapi sikapnya telah berubah, dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong. Pesan moral : "Janganlah Bersikap Sombong. Karena kesombongan akan membuat kita di jauhi teman.
1 Jawaban
-
1. Jawaban fajarganteng3
karena ia mempunyai teman yg baik dan seakan ya dia bersikap sombong