Bantu aku ya 2 soal ini 1.buatkan contoh teks cerita pendek menjadi sebuah teks monolog 2.buatkan contok tek cerita pendek menjadi teks naskah drama
B. Indonesia
Kiranaramadhani6785
Pertanyaan
Bantu aku ya 2 soal ini
1.buatkan contoh teks cerita pendek menjadi sebuah teks monolog
2.buatkan contok tek cerita pendek menjadi teks naskah drama
1.buatkan contoh teks cerita pendek menjadi sebuah teks monolog
2.buatkan contok tek cerita pendek menjadi teks naskah drama
1 Jawaban
-
1. Jawaban alviancb2310p4fq3b
Nomor 1. Kubur
Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah Tejo menghilang. Ke mana perginya lelaki renta yang sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh tahun jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang menduga, Mbah Tejo amat kehilangan. Mengabdi sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan orang-orang yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat ditinggal sang istri bulan lalu, Mbah Marti.
Tak banyak tahu, apa kerjaan Mbah Tejo dan Mbah Marti di gubuk reotnya di pinggir Kalitambun, pekuburan yang sudah jadi lahan pekerjaan Mbah Tejo puluhan tahun. Setahu orang-orang, Mbah Marti begitu setia pada Mbah Tejo. Sehari-hari mencari pucuk singkong di sekitar pekuburan, atau dedaunan apapun untuk makan si Mbah.
Hanya saja di pagi itu, kedua Mbah itu tak tampak bergiat di sekeliling pekuburan.. Gubuk reotnya tampak sepi. Bohlam oranye 5 watt yang menggantung di atas langit-langit tampak masih menyala.
“Mbah … Mbah …,” seru Warjiman, lelaki yang setiap pagi melewati Kalitambun untuk pergi ke ladangnya. Dia adalah lelaki pertama yang menaruh curiga.
Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. Ditengoknya pinggiran gubuk. Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua renta itu berada.
Warjiman mengetuk pintu.
“Mbah!!!” seru Warjiman lantang. Bukannya tidak santun, tapi memanggil Mbah Tejo dan Mbah Marti memang harus dengan suara keras. Tapi tak ada juga yang menyahut.
Warjiman sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir habis digerogoti rayap. Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka. Kepalanya melongok bagian dalam gubuk.
“Astagfirullah!” Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila menghadap seseorang yang tertidur tertutup kain samping.
“Mbah ….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab.
Warjiman mencoba masuk dan mendekati.
“Innaalillaahiiii….” Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia hanya terkejut melihat Mbah Tejo yang menghadapi jenazah istrinya sendiri.
Mari konversi!
Berikut hasil konversi teks cerpen “Kubur” menjadi monolog:
Kubur
Dan di pagi itu, aku masih ingat ketika istriku tak menyapa. Ia telah pergi. Selamanya pergi dari dunia ini. Aku lindungi tubuhnya yang kaku dengan selembar kain. Aku hanya mau menemani jasadnya.
Beberapa saat, seseorang melangkah mendekati gubuk. Diketuknya pintu yang hanya tinggal empat perlimanya sambil memanggil-manggil namaku. Tapi, aku tak bergeming. Aku tak peduli pada suara itu.
Poin Penting
• Mengonversi teks cerpen menjadi teks monolog adalah mengubah teks cerpen menjadi teks monolog berdasarkan struktur cerpen.
• Dalam teks monolog, digunakan kata ganti orang pertama, yaitu saya atau aku;
Nomor 2.
kah setapak demi setapak
Telusuri hiruk pikuk jalan
Ulurkan tangan tuk seuntai harapan
Sapa hari dengan senyum lekang
Konversi dari cerpen ke drama
Teks cerpen
Suatu hari di rumah kami yang tidak begitu besar, aku mengendap-endap menuju pintu kulkas ketika kulihat bella, saudara kembarku, tengah mengambil sesuatu di dalamnya. Niat jahilku mendadak hilang saat melihat wajah bella burung. Tumben, biasanya selalu ceria dan bersemangat. Sekarang, kok loyo, bain ku.
“Kamu sakit, bel ?” aku bertanya dengan hati-hati.
“Enggak!” jawab bella singkat, tanpa mengalihkan mukanya dari apel yang di kupasnya. Aku terdiam. Aku jadi lupa tujuanku untuk mengagetkan bella.
Malamnya bella mendekati aku dengan tetap memasang wajah murungnya.
“Ada masalah sama vino, ya?” tebak aku yang di ikuti angguan bella.
“Gimana aku bisa bantu kamu, kalau aku belum pernah ketemu dengan yang namanya vino itu,” kataku.
Teks drama
Vinka : kamu sakit, bel ? (dengan hati-hati)
Bella : enggak! (tanpa mengalihkan mukanya dari apel yang dikupasnya)
Vinka : (terdiam, jadi lupa untuk mengagetkan bella)
Vinka : ada masalah sama vino ya?
Bella : (mengangguk)
Vinka : gimana aku bisa bantu kamu, kalau aku belum pernah ketemu dengan yang namanya Vino itu.