B. Indonesia

Pertanyaan

bantui donggg.. uat teks anekdot tentang sosial dan budaya

1 Jawaban

  • BIDANG  SOSIAL
    Filsafat untuk Indonesia
    Petikan di bawah ini disarikan dari judul, Animal Syimbolicum 2 - di halaman 27 kitap, “Si Buta dari Gua Plato dan 99 anekdot filsafat lainnya” terbitan Kanisius.Bermula dari kisah seekor mahasiwa yg keracunan “animal symbolicum”/makhluk simbolik (manusia menurut si filsuf Cassirer) Mahasiswa ini sedang marah-marah, di Animal Syimbolicum 1 dan lantas meneruskan marah-marahnya kepada negara dg Studi Kasus pancasila.“Ketuhanan Yang Maha Esa simbolnya bintang. Tuhan kita ini memangnya bir atau hotel. Kemanusiaan disimbolkan dg rantai. Pantas saja kemanusiaan di Negeri ini dirantai terus. Persatuan mengambil simbol pohon beringin…Dalam tradisi Jawa, pohon beringin adalah tempat angker…tidak hanya ingin menyatukan manusia manusia Indonesia, tetapi sekaligus makhluk halusnya.”Sayang sekali, tidak diteruskan dengan sila 4 dan 5. Mungkin saya menambahkan dari versi saya sendiri. Sial, ternyata saya lupa sila 4 apa simbolnya. Googling deh, hahaha.. Sila lima saya ingat, padi dan kapas.Rupanya sila 4 adalah Kepala Banteng. Banteng. Matador. Dan ini rujukan saya untuk Tafsir Simbol pada sila 4 tersebut.BIDANG  KEBUDAYAAN
    Betapa Buruknya Budaya Lalu Lintas Di IbukotaSatu sore, beberapa hari setelah hari lebaran, saya ngobrol ngalor ngidul dengan kakak ipar dan seorang saudara yang sedang berkunjung. Saudara saya tinggal di Yogya, namun kebetulan sedang berkunjung ke Jakarta, menikmati sisa libur lebaran.Sampai tiba obrolan tentang riak dan pernik mudik kala lebaran. Ia bercerita tentang betapa para pemudik di jalan kadang tak mematuhi aturan berlalu lintas. Ia ambil contoh tentang diabaikannya keselamatan, misalnya satu sepeda motor dinaiki empat orang. Juga aksi kebut-kebutan pemudik. Mengenai ini, ia punya anekdot.” Di Yogya misalnya, kalau ada yang nyerebot lampu merah, di saat suasana lebaran, pasti ada yang mengatakan, itu pasti pemudik dari Jakarta,” katanya.Anekdot yang cukup mengena. Karena memang aksi serobot lampu merah sudah membudaya di Jakarta. Di ibukota, banyak pengguna jalan, tak peduli pada lampu merah yang harusnya sebagai tanda wajib berhenti. Tapi sedikit saja ada peluang langsung nyemprung menyerobot. Sudah tak aneh aksi serobot seperti itu di Jakarta.” Ya tinggal dilihat saja plat nomor motornya misalnya, bila letter B, wah itu pasti orang Jakarta yang sedang mudik ke kampungnya,” ujarnya lagi.Mendengar anekdotnya, saya teringat analisis seorang pakar transportasi, kala mengomentari tingginya angka kecelakan kala musim mudik. Menurutnya, budaya lalu lintas di ibukota terbawa pemudik saat mudik. Ya itu, salah satunya budaya serobot trafic light.

Pertanyaan Lainnya