buatlah sebuah berita yang panjang ada kesimpulan ada unsur 5w+1h

KPU Telah Tetapkan Nomor Urut Peserta Pilkada Garut 2018.


Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut menggelar Rapat Pleno Penetapan Nomor Urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut pada Selasa (13/02) dimulai Pukul 09.00 WIB di gedung Intan Balerea, Jalan Patriot, Kecamatan Sukagalih, Kabupaten Garut. Rapat Pleno ini dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Garut, Hilwan Fanaqi, beserta empat anggota.

Seluruh Paslon Cabup-Cawabup menghadiri penetapan nomot urut.

Pleno ini dihadiri oleh masing-masing Paslon Bupati dan Wakil Bupati, setelah sambutan Hilwan Fanaqi langsung mengumumkan Nomor Urut masing-masing Paslon yakni :

1. Rudy Gunawan-Helmi Budiman,
2. Iman Alirahman-Dedi Hasan,
3. Suryana-Wiwin,
4. Agus Hamdani-Aditya Wicaksana

Ratusan orang terlihat memadati di luar gedung Intan Balarea merupakan pendukung dari empat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Garut, Rapat Pleno ini berlangsung aman dan tertib hingga selesai. Usai penetapan masing-masing Paslon, Ketua KPU Garut langsung mensahkan Rapat Pleno ini dengan ketuk palu.

Sebuah sapu patah yang selama ini dibicarakan di berbagai media telah menemui titik terang. Balai Sidang Hukum Pidana yang ramai sejak adanya kabar sapu patah telah menuai berbagai kritik dan hari ini telah ditemukan fakta akhir yang telah disetujui oleh hakim konstitusi. Pria berinisial RM (29) menjadi tersangka setelah beberapa kali diperiksa oleh petugas kapolri di kediamannya daerah Palm City. Dari kumpulan bukti pertanyaan dan sidak kasus ini, RM tidak secara langsung mengakui patahnya sapu itu karena ada niat berencana namun polisi bekerja sama dengan tim psikolog dan team intelligent dari Australia Utara untuk dapat membaca tingkah polah RM saat itu, tepatnya pada tanggal 29 November 2010.

RM mengakui bahwa kejadian itu bermula sejak adanya konflik kecemburuan dari tetangganya yang memamerkan sebuah mobil baru. Tak terima, RM langsung melakukan aksinya dengan mematahkan sapu milik tetangga. Tetangganya langsung seketika melapor ke Bareskrim Pori terkait perlakuan RM ini. Akhirnya setelah 2 bulan menjadi pemeriksaan, kini RM menjadi tahanan dengan hukuman sekitar 2 hari atau denda paling sedikit Rp 75.000 seharga sapu yang dipatahkan.