Sejarah

Pertanyaan

Pandangan ide tokoh tentang "JOHN LOCKE" apa?

2 Jawaban

  •   Ide adalah cara reaksi subjektifku terhadap pengaruh dari benda-benda yang menimpaku. Mereka adalah gambaran di dalam kesadaranku mengenai benda-benda material di luar diriku. John Locke membagi ide menjadi dua, yaitu ide sederhana (simpleks) dan ide kompleks. Pada awalnya, tangkapan indera yang masuk itu berupa ide sederhana, lama kelamaan berubah menjadi ide yang kompleks.            Dari dua ide inilah manusia membangun pengetahuannya. Bagaimana pun kompleksnya pengetahuan manusia, ia selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera. Sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukanlah pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Karena itulah metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen            Akal sebagai sejenis tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan sebagai atom-atom yang menyusun objek-objek material. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu dilacak kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal faktual.            Menurut Locke ide sederhana berasal dari tangkapan panca indera kita, maka ide sederhana tidak dapat keliru. Sementara ide kompleks bisa keliru karena berasal dari hasil refleksi, hasil dari olah pikir budi. Ia bukan berasal langsung dari objek.Pertanyaan tentang ide sederhana yang tidak dapat keliru akan muncul tentang bagaimana objektifitas (kebenaran) sebuah panca indera dalam melihat objek jika dikatikan dengan cara pandang, panca indera dan kaca mata manusia? Dalam pandangan Locke bahwa jiwa dan mind manusia dalam keadaan kosong tanpa ada pengaruh subjektif dari apa yang ditangkap panca indera. Lebih lanjut Locke menegaskan bahwa semua itu berkaitan dengan penilaian atas objek yang dipengaruhi refleksi.            Kenyataan objektif berasal dari sensasi langsung atas objek, bukan berasal dari daya refleksi pikiran atas tangkapan dari objek. Ketika panca indera menangkap objek, sensasi langsung itulah yang memunculkan ide sederhana, sementara refleksi atas objek akan melahirkan ide kompleks.Singkirkan sensati mengenai mereka: tanpa mata yang melihat sinar, atau warna; atau tanpa telinga yang mendengar suara; tanpa langit-langit mulut yang merasa; atau hidung yang membau; maka semua warna, bau, dan suara sebagai ide-ide khusus akan lenyap dan berhenti, dan mereka direduksi kepada sebab-sebab mereka, yaitu kumpulan, bentuk, dan gerakan dari berbagai bagian-bagian.            Ketika Locke membahas ide sebagai daya tarik dari pengalaman-pengalaman, maka kualitas dianggap sebagai kekuatan pada objek untuk menghasilkan ide-ide dalam diri manusia. Locke membedakan ‘kualitas’ bola salju yang mampu menghasilkan ide putih, dingin, dan bulat dalam subjek. Persepsi yang terjadi dalam subjek itulah yang dimaksud ide.            Locke pun membedakan kualitas menjadi dua, yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Kualitas primer sebuah subjek tidak berubah dan melekat pada pada objek. Ide simpleks dihasilkan dari kualitas primer. Kualits primer inheren dalam objek, seperti keluasan, bentuk bentuk, ukuran, gerak, massa dan lain sebagainya. Kualitas sekunder adalah daya yang mempengaruhi sebuah subjek. Ia merupakan kenyataan subjektif yang tidak ada pada objek, oleh karenanya ia berubah-ubah sesuai persepsi subjek.           
  • john locke adalah seorang filsuf dari inggris yang menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme.

    maaf jawabanya kurang valid.

Pertanyaan Lainnya